Selasa, 10 Mei 2011

Konsep Victorian Mengenai Seks Wanita


Seratus tahun yang lalu, pmbahasan umum seksualitas dan kenikmatan seksual belum bisa diterima. Para ilmuwan yang berusaha mengkaji seks dianggap bersalah oleh rekan- rekan sejawatnya dan mereka seringkali takut reputasinya akan jelek. (Dalam tingkat tertentu, masalah ini masih kita alami sampai sekarang). Victorianisme yang oleh seorang penulis dijuluki sebagai "penyakit lemah syahwat", sedang ramai dibicarakan. Sementara, zaman Victorian menghasilkan beberapa pornografi yang hebat di mana wanita digambarkan sangat menikmati seks, pandangan resmi zaman itu secara lebih baik digambarkan oleh Lord Acton yang
menulis, "Berbahagialah masyarakat yang memiliki gagasan bahwa wanita yang memiliki perasaan- perasaan seksual bisa dikucilkan sebagai seorang pembawa fitnah yang hina."
Menurut pandangan yang berlaku pada zaman itu, kurangnya dorongan seksual merupakan suatu aspek penting feminimitas. Konsep Victorian tntang fungsi seorang wanita jelas dinyatakan dalam sebuah buku pegangan bagi ibu- ibu dan isteri- isteri penurut yang ditulis pada tahun 1840an:
"Segi yang aneh pada diri seorang wanita adalah kecenderungan sikapnya yang tekun dan penuh perhatian untuk berada di sekitar tempat tidur, memperhatikan langkah- langkah bayinya yang lemah, menyampaikan unsur- unsur pengetahuan kepada anaknya dan dianugrahinya senyum yang selalu merekah kepada sahabat- sahabatnya yang terbatas di dunia ini."
Peran wanita sebagai seorang mitra seksual yang aktif terlalu diremehkan, namun mereka melakukannya secara tulus dan ikhlas
Ratu Victoria memperjuangkan ide- ide tersebut dan secara aktif mencegah kaum wanita agar tidak memasuki dunia profesi, terutama bidang pengobatan. Harapan wanita zaman Victorian adalah bahwa wanita hendaknya menjadi ibu dan isteri yang patuh.
Kata- kata nyanyian dalam operet Gilbert and Sullivan dipenuhi dengan dengan wanita- wanita tua yang hidupya penuh kesedihan yang tidak mendapat tempat di masyarakat dan secara ekonomis miskin bila tidak di bawah santunan seorang lelaki. Seorang kolega profesional Freud, ahli neuropsikiatris Jerman, Richard von Krafft- Ebing, seorang penulis ternama tentang maslah patologi seksual menganggap seks itu sendiri sebagai semacam penyakit yang menjijikkan. Berikut ini pernyataanya tentang wanita:
"Jika mentalnya berkembang secara normal dan dibesarkan dalam lingkungan yang baik, dorongan seksualnya kecil. Jika tidak, seluruh dunia menjadi tempat pelacuran dan tidak mungkin adanya lembaga perkawinan dan keluarga. Tentu saja laki- laki yang menghindari wanita dan wanita yang memburu laki- laki tidaklah normal."

Tidak ada komentar:

Posting Komentar