Senin, 04 Januari 2010

Lelaki Sejati

Seorang pemuda sedang mengendarai unta di gurun pasir yang panas. Tiba- tiba di kejauhan tampak oase dengan sekelompok pohon kurma yang rimbun. Demi menghilangkan haus dan penatnya, sang pemuda bergegas menuju oase itu.
Saat istirihat, tanpa terasa ia tertidur. Sementara ia tidur, unta tunggangannya lepas dari talinya lalu masuk ke sebuah kebun, memakan tanaman sert merusak semua yang dilewatinya.
Penjaga kebun itu adalah seseorang yang sudah tua. Ketika mengetahui ada unta asing merusak kebunnya, ia berusaha mengusir, tapi tidak bisa. Khawatir unta semakin merusak isi kebun, dengan terpaksa ia bunuh unta itu.
Ketika bangun, pemuda yang tertidur tadi segera mencari untanya dan ia menemukan untanya telah tergeletak tak bernyawa. Pada saat itu kakek penjaga kebun mendatanginya.

Lalu sang kakek menceritakan kejadian sesungguhnya. Mendengar hal itu si pemuda marah hingga sang kakek dipukulnya dan meninggal seketika itu. Pada saat bersamaan datanglah kedua anak sang kakek. Mengetahui ayahnya meninggal di tangan pemuda tersebut, keduanya segera meringkus pemdua dan menghadapkan pada Khalifah Umar.
Khalifah Umar pun memutuskan hukuman qishash untuk pemuda pembunuh tersebut. Seketika sang pemuda meminta kepada Umar agar diberi waktu dua hari untuk kembali ke kampungnya demi melunasi hutang- hutangnya.
"Baiklah , tapi hadirkan padaku orang yang menjamin bahwa kau akan kembali kesini". Jika kau tidak kembali, orang itu akan diqishash sebagai ganti dirimu." kata Umar.
Pemuda itu menjawab " Aku orang asing di negeri ini Amirul Mukmin."
Suasana hening beberapa waktu. Namun tiba- tiba ada suara memecah kebekuan. " Hai Umar, ini kepala ku, aku berikan sebagai jaminan jika pemuda itu tidak datang pada waktu yang ditentukan."Abu Dzar , sahabat Rasul saw angkat bicara. Setelah itu pemuda diperbolehkan kembali ke halamannya.
Pada hari yang di tentukan ternyata pemuda tidak juga datang, Abu Dzar tetap terlihat tenang menghadapai hukumnan itu. Saat waktu semakin habis, dari kejauhan terlihat debu mengepul ke udara. Semua mata tertuju pada titik itu. Dan Subhanallah ternyata sang pemuda datang.....
Orang- orang memandang dengan takjub. Umar lalu bertanya kepada pemuda tersebut, "Hai pemuda, mengapa kamu kembali lagi hanya untuk menyerah akhir hidupmu sedangkan kamu sebenarnya bisa menyelematkan diri dari hukuman ini?"
Pemuda itu menjawab," Wahai Amirul Mukmin, aku datang kesini agar jangan sampai orang- orang berkata, tidak ada lagi di kalangan umat Muhammad saw orang yang mampu menepati janjinya, dan agar orang- orang tidak mengatakan tidak ada lagi di kalangan umat Muhammad saw lelaki sejati, seorang ksatria yang berani mempertanggungjawabkan perbuatannya."
Lalu Umar melangkah ke arah Abu Dzar," Bagaimana kau bisa menjamin pemuda ini, padahal tidak mengenalny?" Tanya Umar.
Abu Dzar menjawab,"Aku lakukan itu agar orang- orang tidak mengatakan bahwa di kalangan umat Muhammad saw tidak ada lagi orang yang bersedia berkurban untuk saudaranya seiman."
Mendengar itu semua, dua lelaki anak kakek yang terbunuh berkat,"Wahai Amirul Mukmin , kami bersaksi bahwa pemuda ini telah kami maafkan dan bebas dari segala tuntutan.
Tidak ada yang lebih utama dari memberi maaf di kala mampu. Ini kami lakukan agar orang tidak mengatakan bahwa di kalangan umat Muhammad saw tidak ada lagi orang berjiwa besar yang mau memaafkan saudaranya." Wallahualam!!!

Tidak ada komentar:

Posting Komentar